Semakin
hari semakin panas aja, bukan hanya cuaca yang panas akibat global worming tapi
seluruh yang ada di bumi juga ikut panas juga, termasuk manusianya.
Sering
kali gw liat manusia mudah banget marah ,emosi bahkan bisa melakukan tindakan
yang berlebihan. Kadang itu semua hanya berawal dari hal yang sepele dan tidak
perlu membutuhkan emosi atau marah sekalipun dalam menyikapinya. Namun entah
kenapa orang jaman sekarang mudah tersulut oleh rasa amarah bahkan emosi dari
hal-hal sepele tadi.
Entah apa
yang salah dalam manusia jaman sekarang, apakah sudah begitu panaskah hati para
manusia sehingga nilai-nilai etika, tata krama, adat istiadat yang menjunjung
tinggi nilai luhur yang mencerminkan manusia yang beadab sudah tidak ada lagi
bahkan menghilang di telan bumi. Lalu siapa yang salah dan kesalahan siapa ini
semua?
Tentunya
semua ini berasal dari manusia itu sendiri namun hal itu muncul karena ada
faktor-faktor X atau yang bisa di katakan faktor dari eksternal sehingga
mempengaruhi faktor internal yaitu hati
para manusia itu sendiri.
Kalau di
hubungkan dengan nilai-nilai agama hal ini sangat jauh bertentangan dengan
ajaran agama, bahkan seluruh agama pun sangat bersebrangan dengan hal tersebut. Karena setiap agama pasti
mengajarkan hal yang baik-baik yang bisa menenangkan para pengikutnya. Tapi
apakah agama masih dipakai sebagai dasar atau pondasi dalam kehidupan
sehari-hari oleh manusia jaman sekarang…?
Tentunya
kita dapat melihat sendiri dan memberi penilaian dengan jujur bahwasanya
manusai bahkan diri kita pribadi sudah sangat jauh dengan apa yang dikatakan
ajaran agama.
Status
kita boleh di katakan sebagai orang yang beriman dan yang beragama namun sejauh
mana kadar keimanan dan keagamaan yang kita miliki di dalam hati kita,
kehidupan kita bahkan dalam prilaku kita sehari-hari. Bila di hitung dalam
jumlah persen agama dan ajaranya hanya 10 % yang melekat didalam hidup kita
akan tetapi sisanya adalah ke egoisan kita dan pola pikir yang kita buat
sendiri sehingga timbul rasa mau menang sendiri bahkan menganggap dirinya lah
yang paling benar. Ketika di hadapkan dengan satu manusia yang lain yang
berpikiran sama akan terjadi kontra yang bisa menyebabkan saling adu kekuatan
untuk memenangkan pendapat nya . Hal ini menyebabkan akan terjadinya emosi dan
amarah yang berujung dengan lahir nya hukum Rimba yaitu siapa yang kuat dialah
yang menang.
Orang
yang paling berkuasalah yang sering memenangkan segala sesuatu nya di karenakan
dia punya kekuatan baik dari segi fisik, ekonomi, finansial maupun kekuatan
jabatan. Dengan begitu nilai-nilai agama dengan sendirinya akan di kesamping
kan dan orang tersebut akan berubah menjadi tuhan kecil yang menganggap dirinya
yang bisa mengatur dan bertindak semaunya bahkan hal yang salah pun akan di
benarkan menurut orang tersebut.
Itulah
yang terjadi dikehidupan manusia jaman sekarang, ironi yang menyedihkan memang
tapi apakah ini akan berlangsung seterusnya sampai-sampai nilai-nilai keagamaan
dan nilai -nilai luhur yang di pakai negara kita waktu dahulu sudah hilang sama
sekali…?
Lalu mau
di bawa kemana negara kita ini?
Lalu yang
jadi pertanyaan dari awal siapa yang salah atas semua ini ?
Dan
apakah kita tidak bisa merubahnya menjadi lebih baik lagi?
Seandainya
saja kita mau kembali kepada nilai-nilai agama yang kita punya tentu hal ini
akan sedikit berkurang, bahkan bisa berkurang banyak jika saja setiap manusia
yang ada di muka bumi ini mau menerapkan ajaran agamanya dengan baik dan mau
bertindak jujur dengan keimanan nya dalam beragama. Tentu itu membutuhkan proses yang panjang dan butuh pengorbanan,
namun berkorban untuk hal yang baik tentunya hal yang patut kita coba demi
terciptanya kehidupan yang lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar